Kamis, 22 Mei 2008

MAHAsiswa = MAHApreman???

Sebenarnya demo yg dilakukan mahasiswa itu merupakan salah satu bentuk demokrasi, namun itu jika dilakukan dengan benar... kejadian kemarin malah menambah panjang daftar kerusuhan yg disebabkan oleh mahasiswa...

Pada tahun 98 demo yg dilakukan mahasiswa, itu bisa dikatakan sebagai perjuangan, walau sarat dgn unsur politik pihak tertentu tp tujuan keseluruhannya memang dibutuhkan bangsa ini...

Ttp demo yg dilakukan mahasiswa jaman sekarang (setelah reformasi) menurut saya bukanlah sebagai bentuk perjuangan, karena banyak yg berujung dgn kerusuhan yg justru merugikan rakyat banyak (misalkan: banyak kendaraan umum yg dirusak, kendaraan pribadi yg dibakar, warung yg hancur, kaca rumah yg pecah, dll)...

Mahasiswa(aktivis) sekarang sangat mudah "ditunggangi" oleh pihak2 tertentu, termasuk pihak asing. Ini menurut saya karena mahasiswa sekarang terjerumus dgn sindrom "pahlawan reformasi" dan terkena penyakit "instanisasi", sehingga segala sesuatu dilakukan dgn cara berdemo.

Ini bukan saya tujukan kepada kelompok mahasiswa aja, termasuk didalamnya ormas (baik politik, kepemudaan, dan keagamaan)...

Demo sih boleh aja, ttp demo itu ada aturannya, ada prosedurnya. Misalkan kemarin mahasiswa berdemo dan memaksa masuk kedalam Istana Negara, itu tidak wajar dan salah! Istana Negara itu merupakan simbol Negara kita, jika kita saja menginjak-injak simbol tersebut, bagaimana dgn pihak luar?

Di Garut malah ada ormas yg mengibarkan Bendera Merah Putih dan berujung dgn gagalnya proses pengibaran Bendera tersebut... Saya masih ingat jaman saya SMA dulu, ketika bergabung dgn PASKIBRAKA, kami diajarkan bahwa kesalahan dlm mengibarkan Bendera bisa dihukum penjara dan bahkan tembak ditempat!

Mahasiswa merupakan kelompok elit, yg berbeda dgn kuli dan preman, maka sudah selayaknya jika kita sebagai mahasiswa bertindak terhormat dalam melaksanakan aspirasi politik..

Mahasiswa merupakan kelompok netral, yg berkewajiban bukan saja membela rakyat tp juga membela pemerintah (jika pemerintah dipihak yg benar), sehingga jangan kita nodai dengan ditunggangi oleh pihak manapun dan disusupi unsur politik...

Mahasiswa merupakan kelompok akademis, yg dapat menganalisis keadaan, dapat menentukan apa yg benar dan yg salah dan dapat dibuktikan ke absahannya, nah apakah mahasiswa telah menganalisa dampak kenaikan BBM baik jangka panjang dan pendeknya?
Karena menurut saya yg dilakukan mahasiswa sekarang ini hanyalah gerakan "latah" dan ikut-ikutan demo saja sebagai bukti eksistensi mahasiswa..cobalah analisis berapa besar utang negara ini jika subsidi BBM diberikan secara penuh, apa akibat jangka panjangnya?

Sebagai kelompok elit, netral dan akademis, seharusnya mahasiswa selain bisa mengkritik dapat memberikan solusi bagi permasalahan yg ada..apakah ini dapat dilakukan mahasiswa...???

Kebijakan mengenai BBM merupakan kebijakan populis dan kontroversi shg sgt rentan dan gampang dipolitisasi oleh Lawan2 politik SBY-JK, dan mereka yg ribut sekarang sangat mungkin tidak membela rakyat, malah mempunyai agenda terselubung yg mementingkan kelompok dan golongannya saja....

Tidak ada komentar: