Jumat, 23 Mei 2008

Mari berkaca...

Saya membaca sebuah artikel di sebuah harian surat kabar Kota Bandung, dimana inti dari isi artikel itu menyoroti acara peringatan 100tahun kebangkitan nasional yg dinilai terlalu megah, bahkan wartawan harian tersebut menulis bahwa pemerintah tidak punya rasa toleransi terhadap keadaan bangsa ini yang tengah di himpit kemiskinan..

Terkait dengah hal ini, saya merasa wajar jika pemerintah mengeluarkan dana besar untuk memperingati hari bersejarah, karena apa yang telah dikorbankan oleh para pejuang tidak dapat kita ukur dengan materi...
selain itu saya mau mengajak kita semua untuk kembali berkaca, apakah wajar kita memprotes pemerintah sementara kita sendiri (pola hidup) tidak menunjukkan rasa toleransi terhadap masyarakat miskin.

Saya beri contoh, untuk membiayai klub sepak bola (Persib) aja pemerintah daerah Kota Bandung rela mengeluarkan dana dari APBD (yang katanya berasal dari dana bantuan bencana alam dan hibah) sebesar 18 milyar !!! sedangkan dana bagi masyarakat yang tertimpa bencana aja dianggarkan 2m? Dana bantuan Persib ini mengalam kenaikan, Bahkan di Kediri dana untuk klub sepak bolanya mencapai 22M... Memangnya penduduk di Kota Bandung dan kediri udah gak ada yang miskin? memangnya membiayai sepak bola lebih penting dari kemiskinan?
Tapi anehnya masyarakat Kota Bandung dan Kediri tidak terlalu mempermasalahkan masalah ini, mereka malah dengan antusias dan bahkan cenderung anarkis mendukung tim sepak bolanya...Dengan dana sebanyak itu bagaimana pertanggung jawabannya? toh dengan dana sebesar itu Persib tidak bisa juara Liga...toh dengan gaji pemain yang melebihi gaji Walikota dan hampir menyamai Gaji Presiden, mereka tidak mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat...

Coba kita bandingkan dengan gaji PNS (hehehehe sekedar curhat) golongan IIIa rata-rata berpenghasilan 2jt/perbulan dan jika diakumulasikan maka dalam setahun mempunyai penghasilan 20-24jt (belum dipotong pinjaman dan BPD hehehe), dan Pemain Persib yang nilai kontraknya 500jt-2m/pertahun/pemain? Bagaimana dengan volume dan beban kerjanya? Apalagi tanggung jawabnya.... Apakah ada pemain Persib yang dituntut korupsi apabila mereka tidak memenangkan pertandingan? coba PNS salah dikit aja dicaci maki...ingat sumber gaji PNS dan pemain Persib sama-sama berasal dari APBD dan uang rakyat!!!

Saya rasa penduduk kota Bandung dan Kediri tidak wajar berbicara tentang kemiskinan, apalagi memprotes acara penringatan hari kebangkitan nasional dengan dalih solidaritas terhadap kemiskinan, kalo mereka kelaparan? tidak mampu beli BBM? makan aja tuh bola....heheheh

saya bukan membela pemerintah atau membenci tim sepak bola diatas, saya cuma mau mengajak kita semua berkaca, apakah yang kita lakukan sudah benar sehingga mau mencaci pihak lain? Apakah mengurus sepak bola lebih penting dari kepentingan rakyat banyak?

Saya malah mengharapkan Pemerintah tidak merayakan suatu event dengan berlebihan, dan begitu juga Pemerintah Daerah yang tidak membuang-buang anggaran hanya untuk kepentingan sekunder...Karena rakyat bangsa ini tidak butuh hal-hal seperti itu

Tidak ada komentar: