Minggu, 25 Mei 2008

Mahasiswa vs Polisi : Teroris vs Teroris

Yah judul diatas mungkin sangat cocok untuk menggambarkan kejadian tgl 24 kemarin...tp jika mau kilas balik, ini merupakan dampak dari apa yang dilakukan oleh mahasiswa itu sendiri... melakukan protes ataupun demo tentang suatu kebijakan sih wajar, tp akan menjadi salah jika demo yang dilakukan sudah mengarah kepada anarkis...

Dalam demo kemarin para mahasiswa banyak membawa BOM MOLOTOV...ini kan udah menunjukkan niat dari mahasiswa yang gak bener...memang mahasiswa jaman sekarang sepertinya sudah hilang arah, erlalu merasa diri kuat dengan menenteng nama rakyat (gak ada bedanya dgn politikus), bahkan sidak yang dilakukan secara paksa disebuah kampus menemukan banyak bom molotof dan narkoba, apakah ini yang disebutkan pahlawan reformasi?

Polisi pun tidak benar, tp mereka juga tidak salah, secara profesionalisme mereka salah karena telah kehilangan kontrol diri, namun secara kemanusiaan mereka juga tidak salah karena mahasiswa sudah memukul, bahkan melempari bom molotov, nah kegiatan yang terakhir ini jika dihubungkan dgn tugas polisi, maka polisi itu benar, karena yg namanya bom itu membahyakan orang banyak..dan melanggar hukum..

sangat disesalkan komentar salah satu mahasiswa, yang mengatakan polisi itu tidak berhak memasuki kampus karena kampus itu merupakan daerah otonom..ini membuktikan bahwa mahasiswa resebut sangat BODOH dalam menterjemahkan statusnya sebagai mahasiswa!
Mahasiswa itu merupakan kalangan akademisi sehingga yang namanya dareah otonom kampus itu hanya berlaku dalam hal-hal akademik, misalkan..kampus bebas bereksperimen hal-hal yang berhubungan dengan pelajaran/akademik, bukan utk membuat bom, memakai narkoba, memprofokator rakyat..dll..

Dan Polisi sebagai aparat hukum yang diatur UU dan bertugas menjaga keamanan dan ketertiban itu bisa masuk dan melakukan penggeledahan disemua tempat yang dianggap mebahayakan, jangankan kampus, istana presiden dapat digeledah apabila ada inidikasi membahayakan bangsa! Akan tetapi sangat disayangkan tindakan polisi kemarin cenderung sebagai wujud balas dendam...

yang harus sama-sama kia pikirkan dalam masalah ini...Jika mahasiswa mengalami kekerasanyang dilakukan aparat, maka mereka akan berteriak HAM, lalu bagaimana dengan mahasiswa yang melakukan kekerasan, bisakah aparat berteriak HAM???

Justru yang sangat disesalkan adalah komentar para pejabat terkait hal ini... Misalkan Rektor univ yang bersangkutan yang menyayangkan tindakan Kepolisian, seharusnya ia terlebih dahulu menyayangkan tindakan mahasiswanya, karena ditinjau dari sudut manapun, mahasiswa yg membawa bom dan menggunakan narkoba tidak ada benarnya, apa lg memakainya dilingkungan kampus. Dan komentar dari mantan juru bicara Gusdur, yang meminta Polisi melepaskan mahasiswa yang elah terbukti bersalah, memang dalam kegiatan menyampaikan aspirasi mereka tidak bersalah, tapi mahasiswa tsb bersalah karena melakukan tindakan anarkis...ini proses hukum bukan proses politik lagi...

Tulisan ini bukan membela atau menjatuhkan/menyalahkan pihak tertentu...hanya saja saya sangat kesel dan geram melihat masyarakat Indonesia (top to bottom) yang sepertinya tidak dapat lagi memilah mana yang bener dan salah, semuanya sibuk memperjuangkan kepentingan masing2 tanpa memikirkan Bangsa ini secara keseluruhan... Apa jadinya Negara ini jika semua hal dipolitisasi??? Apa kata dunia....???

Ayo Vote Naga Bonar for President 2009

Tidak ada komentar: